Shahabat Baru Bangladesh-ku

Kenangan itu kembali menyeruak..setelah roti kering dan segelas teh bercampur susu tersaji dihadapan..kenangan yang telah lewat hampir sepuluh tahun yang lalu..saat kaki ini menjejak di Bumi Bangla..Seolah kembali berputar seperti deretan klise foto..
Dan ingatan itu kembali kepada sesosok pemuda dengan wajah yang ramah..yang senantiasa ramah, khususnya kepadaku dari awal perjumpaan sampai akhirnya waktu pun memisahkan..
Yah..sebut saja namanya Abdulloh..
Pemuda yang saat itu sedang menjalani Post Graduate-nya di sebuah Universitas cukup ternama di Kota Dhaka..
Waktu liburnya yang cukup berharga, ia gunakan sebagian untuk mengikuti program khuruj bersama jamaah tabligh dan saat itu, ia kebetulan diputuskan untuk menemani jamaah kami..yang didominasi oleh jamaah dari Indonesia..ada saya dan pak haji Bukri dari Lombok..amir rombongan kami bernama Pak Mustaqim dari Rida atau kepanjangan dari Riau Daratan, Propinsi Riau..kemudian beberapa orang yang entah sudah samar-samar saya mengingatnya..Lupa!
Kembali lagi ke sosok Abdulloh..ia seorang pemuda cerdas, ramah dan supel..dalam beberapa hari saja, kami sudah seperti kawan akrab..padahal saya adalah orang yang biasanya jarang akrab dengan orang..sehingga bisa dimaklumi bahwa sahabat saya sampai saat ini, bisa dihitung dengan jari..
Namun asbab dakwah ini, masya ALLAH..betapa banyak perubahan yang begitu signifikan dalam hidup..terutama begitu cepatnya saya mendapatkan sahabat yang benar sreg dan klop!! Maka benarlah sabda Baginda Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam dan menjelaskan bahwa persahabatan sejati itu yang paling berkesan adalah karena agama..untuk mengingat ALLAH..berjumpa dan berpisah karena ALLAH!! ALLOHU AKBAR!
Dan beberapa kenangan kembali terlintas..seperti saat bersamanya disuatu malam, berjalan menaiki tangga demi tangga, sebuah kompartemen di pinggiran Kota Dhaka, Ibukota Bangladesh, untuk silaturrohim dan mengajak beberapa orang pemuda untuk ikut program khuruj..sehingga sampai saking lamanya kami berbincang dengan para pemuda di Kompartemen tadi sampai menjelang larut malam..Sehingga saat kami kembali ke Masjid, Abdulloh dimarahi oleh kawan Bangladesh yang ikut dalam jamaah karena terlalu lama mengajak saya silaturrohim sehingga kami berdua telat untuk makan malam..he he…kemudian Frame kembali bergerak..berjalan..menampilkan malam-malam seru saat kami berbincang tentang kehidupan..Kami berdua mengobrol tentang apa yang kami masing cita-citakan dan harapkan di masa datang..dan salah satu perbincangan menarik kami adalah tentang Nabi Yusuf dan ayahandanya yakni Nabi Yaqub ‘alaihimassalam..hal itu membuka paradigma baru bagi saya, bagaimana kasih sayang seorang ayah kepada anaknya..Bagaimana kehilangan Nabi Yaqub yang super ganda..karena kehilangan sosok anaknya dan kehilangan waktu menjadi ayah yang baik untuk anaknya..penjelasan yang dia sampaikan dari hasil mengajinya dari seorang syaikhnya itu membuat ingatan saya otomatis tertuju kepada kedua anak saya saat itu, yang berada ditanah air..air mata menetes tapi segera kuseka..
Sampai kemudian putaran frame itu ditutup oleh suatu ‘adegan’ final..saat saya melihat setetes air mata di sudut mata khas bangladesh-mu..yang keluar karena aku, sahabat barumu..Kita berpisah setelah bersama selama hampir 10 harian..ditasqil di Sebuah tempat bernama Back Bazaar, pinggiran dekat Kota Dhaka..Setelah kita berpelukan cukup lama dan tentunya saling mendoakan kebaikan untuk kita berdua serta keluarga..dan tentunya masih ingat bahwa ku hadiahi dirimu..sebuah alquran kecil yang ku beli di sebuah toko di samping Masjid Kolotola Kolkata, West Bengal – India, sebelum saya melintas batas masuk ke Negeri di atas air ini..Kuberharap dengan hadiah itu, kau rajin membacanya, dan juga agar setiap kau buka lembar demi lembar mushaf itu, kau bisa terus ingat bahwa ada shahabatmu dari  sebuah negeri kepulauan bernama Indonesia yang dimana kita berdua pernah berjuang untuk memakmurkan masjid masjidNYA..dan juga alasan paling tepat memberimu hadiah alquran adalah karena  firasatku mengatakan bahwa kita kemungkinan takkan pernah jumpa lagi didunia ini..( Kecuali dengan ijinnya nanti di Surga..insya ALLAH..aamiin)

( Dhaka, tengah september 2013 )

Tinggalkan komentar